Sabtu, 30 Agustus 2014

FUNGSI DAN PENGERTIAN JENIS-JENIS MESIN KANTOR



JENIS-JENIS MESIN KANTOR


1)      Mesin Fotocopy
Pengertian :
Mesin foto copy adalah suatu alat untuk menyalin kembali dokumen atau ilustrasi dengan menggunakan cahaya, panas, bahan kimia, atau muatan listrik statis. Pada tahun 1939 seorang ahli fisika Amerika Serikat bernama Chester F. Carison, menemukan proses duplikasi naskah dengan menggunakan energi listrik statis ini diberi nama xerography yang berarti tulisan kering, dari bahasa Yunani, lalu mesin ini diberi nama xerox.
Kegunaan :
Memiliki fungsi dasar yaitu untuk duplikasi dokumen, memperbesar atau memperkecil hasil fotocopy..
Cara menggunakan :
1) Hidupkan mesin dengan menekan tombol ON
2) Letakkan kertas pada kaca tempat foto copy dengan bagian tepi atas menempel pada garis skala pada posisi yang tepat di tengah
3) Dengan menekan tombol pengatur hasil copy.
4) Tekan tombol jumlah hasil penggandaan yang dikehendaki
5) Tekan tombol cetak (start)
6) Jika sudah selesai tekan tombol OFF
2. Mesin Risograph
Risograph adalah sistem cetak digital dengan kecepatan tinggi yang diproduksi oleh Kagaku Riso Corporation dan dirancang terutama untuk pencetakan volume tinggi dan fotokopi . Mesin Risograph sering disebut dengan RISO Printer-Peniru, karena penggunaan umum mereka sebagai jaringan printer serta berdiri sendiri duplikator. Ketika mencetak atau menyalin beberapa naskah dengan jumlah biasanya lebih dari 20, maka biasanya jauh lebih murah per halaman daripada konvensional mesin fotokopi, laser printer, atau printer inkjet.
Kegunaan  :
Mesin risograph berfungsi untuk membuat copy untuk jumlah yang besar dengan menggunakan master copy, dapat memperbesar dan memperkecil, serta dapat merubah warna sesuai keinginan.
Perangkat untuk mencetak dan menyalin dokumen dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga 120 halaman permenit.

Cara menggunakan :
·    Buat master cetakan dengan cara meletakkan dokumen asli kearea scanner pada mesin risograph.
·     Seteah master dibuat pastikan sample cetakan sudah sesuai dengan settingan yang diinginkan.
·     Masukkan kertas pada baki.
·     Mulailah proses cetakan dan jangan lupa atur kecepatan cetaknya.

3. Mesin ketik
Pengertian :
Mesin ketik atau Mesin tik adalah mesin, atau alat elektronik dengan sebuah set tombol-tombol yang, apabila ditekan, menyebabkan huruf dicetak pada dokumen, biasanya kertas.
Kegunaan :
Untuk membantu meringankan pekerjaan di instansi, mesin tik juga bisa Anda gunakan untuk membuat sebuah surat izin atau pernyataan suatu hal.
Sehingga baik untuk instansi maupun perseorangan pasti membutuhkan sebuah mesin tik karena kegunaan dari mesin tik sangat penting sekali. Namun seiring dengan berkembangnya jaman membuat mesin tik semakin sedikit sekali peminatnya. Bahkan untuk beberapa kantor serta perusahaan sudah tidak membutuhkan mesin tersebut karena tergantingan dengan komputer yang semakin canggih saja. Meskipun demikian masih ada beberapa kantor atau instansi yang menggunakan mesin tik untuk membantu meringankan pekerjaan mereka.

Cara menggunakan :
  1. Duduklah dengan posisi punggung tegak, tetapi sebaiknya membungkuk sedikit, punggung menyandar pada sandaran kursi.
  2. Duduk tepat di depan mesin tik, jangan miring ke kiri atau ke kanan.
  3. Jari-jari tangan dibengkokan, diletakan di atas barisan huruf yang ke dua (barisan A-S-D-F dst)
  4. Telapak tangan jangan ditempelkan pada mesin tik
  5. Ibu jari diletakan tepat di atas papan spasi berdampingan
  6.  Kaki diletakan di atas lantai berdampingan, paha jangan dirapatkan, luruskan kaki ke bawah, dengan sikap yang sama dan sebaiknya agak menjorok ke muka.
  7. Tangan jangan aterlalu merapat ake badan.

4. Faksimile
Pengertian :
Mesin faks adalah peralatan komunikasi yang digunakan untuk mengirimkan dokumen dengan menggunakan suatu perangkat yang mampu beroperasi melalui jaringan telepon dengan hasil yang serupa dengan aslinya.
Kegunaan :
Membuat salinan yang sama dengan aslinya.
Cara menggunakan :
Proses kerja mesin faks diawali dengan keharusan bahwa penerima dan pengirim harus memiliki mesin faks. Pengirim akan memasukkan dokumen yang hendak dikirim ke bagian feeder mesin faks dan selanjutnya menekan nomor telepon mesin faks yang dituju. Ketika koneksi telah terjadi dengan mesin faks tujuan, maka mesin faks akan melakukan scanning dengan membaca area yang sangat kecil pada dokumen tersebut. Mesin faks tersebut akan mengubahnya menjadi suatu sinyal listrik untuk kemudian menerjemahkan daerah yang dibaca sebagai daerah gelap atau terang dengan menandainya “0” untuk gelap dan “1” untuk terang. Sinyal listrik tersebut lalu ditransmisikan melewati saluran telepon dan menuju mesin penerima faks. Mesin penerima tersebut kemudian menangkap dan mengartikan sinyal listrik untuk membuat suatu dokumen yang persis sama dengan aslinya dan kemudian mencetaknya.

5. Mesin Penghancur Kertas
Pengertian :
Mesin penghancur kertas merupakan sebuah mesin yang memang wajib ada dalam sebuah kantor pada umumnya. Karena dengan adanya mesin tersebut kita bisa mengurangi tumpukan berkas yang sudah tidak terpakai lagi pada lemari penyimpanan kantor. Selain itu kita bisa mengurangi resiko penggunaan berkas penting untuk hal jahat.
Kegunaan :
Mesin jenis ini memiliki fungsi untuk menjadi saran utama pemusnah dokumen penting yang tercetak di atas kertas terutama jika dokumen tersebut merupakan dokumen rahasia. Dengan menggunakan mesin ini, tidak perlu lagi memusnahkan dokumen rahasia yang penting dengan membakarnya. Cukup dengan mempersiapkan mesin ini dan segala kerahasiaan di dalam satu dokumen terhapuskan bersamaan dengan serpihan kertas dari dokumen yang dihancurkan. Penggunaan yang praktis dan mudah serta fungsinya yang dinilai sangat penting membuat mesin penghancur kertas ini sangat dibutuhkan di kantor.
Cara Menggunakan :
  1. Siapkan mesin dan kertas yang akan dihancurkan, terlebih dahulu kita hilangkan paper klip dan staples yang ada pada kertas.
  2. Masukkan kertas kedalam mesin, dan tekan tombol On agar mesin menyala dan siap memotong
  3. Setelah selesai tekan tombol Off ambil potongan kertas yang ada dalam kotak mesin untuk dibuang.

6. Mesin Scanner







Pengertian :
Scanner adalah suatu alat elektronik yang fungsinya mirip dengan mesin fotokopi. Mesin fotocopy hasilnya dapat langsung kamu lihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.
Kegunaan :
hampir menyamai mesin fotokopi. Mesin fotokopi hasilnya dapat langsung dilihat pada kertas sedangkan scanner hasilnya ditampilkan pada layar monitor komputer dahulu kemudian baru dapat dirubah dan dimodifikasi sehingga tampilan dan hasilnya menjadi bagus yang kemudian dapat disimpan sebagai file text, dokumen dan gambar.
Cara menggunakan :
Sebelum menjalankan mesin scanner, pastikan dahulu kabel scanner yang sudah disediakan, terhubung antara mesin scanner dengan komputer melalui port USB, mempelajari user manual scanner, menghidupkan komputer. Selain itu pastikan software driver untuk scanner sudah terinstal. Penggunaan scanner pada dasarnya hampir sama dengan penggunaan mesin photocopy. Namun hasilnya tidak langsung berupa hard copy melainkan view di layar monitor. Cara penggunaan scanner lebih kepada cara menindai menggunakan scaner. Berikut saya sampaikan cara menscan object.
  • Menscan dokumen
  1. Nyalakan scanner kemudian letakkan dokumen yang dipindai pada lensa Setelah software scanner (program OCR Omni Page Pro).
  2. Jalankan Scansoft Omnipage Pro kemudian lakukanlah setting : proses, bahasa, sumber, deskripsi, metode export.
  3. Klik Start & proses pemindaian berlangsung.
  4. Bacalah proof dokumen yang sudah dipindai.
  5. Simpanlah file sesuai dengan format dokumen yang diinginkan.
  • Menscan Image
  1. Nyalakan scanner & letakkan gambar di atas lensa.
  2. Jalankan program Arcsoft Photostudio 2000 (atau program pengolah gambar lainnya).
  3. Importlah gambar dengan mengklik icon scanner kemudian tekan tombol scan & proses pemindaian berlangsung.
  4. Editlah hasil pemindaian bila perlu, kemudian tekan tombol clear agar bisa menyimpan.
  5. Dari menu file pilih save as dan pilihlah tipe format gambar hasil pemindaian
7. Printer
Pengertian :
Printer adalah perangkat keras (hardware) dimana perangkat itu akan bekerja apabila pengguna menghubungkannya dengan perangkat komputer, yang bisa digunakan untuk keperluan mencetak tulisan, gambar, dan grafik ke dalam bentuk kertas atau sejenisnya.
Kegunaan :
Fungsi printer adalah untuk mencetak tulisan, gambar, grafik, dan data lainnya dari komputer ke media kertas atau sejenisnya. Adapun istilah resolusi pada printer itu sendiri, yaitu dpi atau singkatan dari dot per inch. Maksud dari istilah tersebut adalah banyaknya jumlah titik dalam area yang memiliki luas 1 inci. Apabila semakin besar resolusi printer, maka bisa dipastikan hasil cetakan juga akan semakin bagus. Dan sebaliknya, apabila resolusi printer yang diusungnya terbilang kecil, maka hasil cetakan pun juga tidak terlalu bagus.
Cara menggunakan :
  1. driver printer Anda lalu install dikomputer Anda.
  2. Hubungkan Printer Anda dengan menggunakan kabel USB ke komputer/laptop Anda kemudian Nyalakan printer Anda.
  3. Masukkan kertas yang cukup diprinter Anda
  4. Buka file yang Akan Anda Print.
  5. Tekan Ctrl + P untuk membuka perintah Print
  6. Pada jendela Print, pastikan name terisi sesuai dengan merk printer anda
  7. Pada page range atur halaman yang akan anda cetak.
    • Ceklist All jika ngeprint semua halaman.
    • Ceklist Current page untuk print halaman yang sedang terlihat (tempat kursor berada)
    • Ceklist Pages, untuk memilih halaman tertentu untuk dicetak. Masukkan nomor halaman yang diinginkan. Jika hendak ngeprint dari belakan silahkan masukkan nomor akhir dulu baru satu misal Anda ingin ngeprint 1-10 maka ketikkan 10-1.
  8. Pada copies, untuk mengatur berapa jumlah masing-masing halaman tersebut print.
  9. Untuk mengatur ukuran kertas pada printer, klik properties. Pada windows Tab Page Setup Anda dapat mengubah ukuran kertas dengan memilih pada bagian Page Size, juga Anda Anda bisa membuat halaman bolak balik dengan mengklik Duplex printing.
  10. Apabila Anda sudah selesai mensetting semua silahkan klik OK dan OK lagi untuk memulai ngeprint.
8. OHP
Pengertian :
OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.
Kegunaan :
Kegunaan alat ini untuk mempermudah penyampaian materi dalam sebuah presentasi. Mempermudah dalam penyampaian sebuah materi di depan khalayak.
OHP  secara umum digunakan untuk pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran transparan.
Cara menggunakan :
a. Susunlah semua transparan yang akan disajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasarkan urutan sajian 
b. Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya       
c. Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada salah satu sisinya). Jika mungkin, posisi layar bagian atas dibuat agak ke depan 

d. Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik  

e. Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu di dekat layar bisa dimatikan)    

f. Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain         

g. Selama penyajian, tetaplah menghadap ke arah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan)

h. Jangan menunjuk nunjuk tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada transparan di OHP   

i. Tunjukkan bagian materi yang sedang Anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing

j. Jika dianggap perlu, tutuplah sebagian permukaan transparan menggunakan kertas, kemudian dibuka berangsur angsur sesuai materi yang dijelaskan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu mengarahkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan atau untuk memancing rasa keingintahuan (penasaran) siswa terhadap bagian tulisan yang masih tertutup. Sebagai variasi, Anda juga bisa menggunakan trasparansi bentuk overlay, masking atau billboarding     

k. Bila diperlukan, Anda bisa menulis pada transparans untuk memperjelas sajian, atau menambahkan penjelasan yang baru saja Anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas tranparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparan aslinya tidak tercoret coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain 

l. Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terIalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Lebih lebih untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin.      

m. Simpanlah lembar lembar transparans ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah, juga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih pilih sebelum penayangan.

kajian biaya pasar pikul



I.                   PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pembangunan perkebunan kelapa sawit dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pertama yaitu pembibitan. Tahap pembibitan yaitu menyediakan bibit kelapa sawit yang superior dan siap ditanam diperkebunan, tahap kedua yaitu persiapan lahan atau penanaman. Tujuan dari tahap ini adalah agar proses tanam berjalan lancar, sesuai dengan rencana, waktu tanam yang tepat dan biaya tanam yang rasional. Tahap ketiga yaitu masuk kefase tanaman belum menghasilkan. Pada tahap ini pemeliharaan tanaman belum menghasilkan meliputi menyulam, mengendalikan hama dan penyakit, menyiang, memupun, merawat jalan, jembatan, dan sistem drainase. Tahap keempat yaitu masuk ketahap tanaman menghasilkan. Tanaman menghasilkan merupakan tanaman kelapa sawit dengan kondisi lebih dari 25% mulai menghasilkan TBS dengan berat lebih dari 3 kg. sasaran pemeliharaan TM adalah memacu pertumbuhan daun dan buah yang seimbang.
            Kegiatan awal dalam persiapan panen adalah pembuatan atau peningkatan mutu jalan, karena jalan merupakan faktor penunjang yang terpenting dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Akses jalan yang perlu disiapkan untuk proses panen diantaranya jalan penghubung (jalan utama), jalan produksi, jalan kontrol, dan jalan pikul (pasar pikul) (Sunarko, 2009).
            Pasar pikul adalah jalan yang berada ditengah gawangan. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di areal serta prasarananya. Pembuatan pasar kontrol dibuat secara bertahap. Pada TBM I dibuat dengan perbandingan 1 : 8 yaitu untuk 8 baris tanaman dibuat 1 pasar kontrol dan pada TBM II dibuat 1 : 4. Pada TBM III dibuat pasar kontrol 1 : 2. Seluruh pasar kontrol ini menjadi pasar panen/pikul pada saat areal menjadi TM (Anonim, 2007).

B.     Perumusan Masalah
Pemeliharaan pasar pikul sangat perlu dilakukan untuk memudahkan pengawasan dalam pekerjaan dan juga mempermudah mengeluarkan TBS saat pemanenan. Pemeliharaan pasar pikul menimbulkan biaya serta masalahnya dan efektifitas diperlakukan.
Pertimbangan yang tidak tepat terutama dalam perencanaan tindakan pemeliharaan sering menyebabkan biaya yang tinggi, maka untuk meningkatkan efesiensi dalam menangani masalah perawatan pasar pikul perlu perencanaan dan kalkulasi yang baik dan perlu dicari cara yang lebih efesien.
Oleh karena itu, penulis berkeinginan mengambil judul “Kajian Biaya Pemeliharaan Pasar Pikul Secara Kimia dan Mekanis di Areal Kebun Kelapa Sawit”.

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya pemeliharaan pasar pikul di kebun kelapa sawit secara mekanis dan kimiawi di areal kebun kelapa sawit.


D.    Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam upaya pemeliharaan pasar pikul kebun kelapa sawit secara mekanis maupun kimiawi di areal kebun kelapa sawit.

E.     Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh objek pemeliharaan pasar pikul di areal kebun kelapa sawit secara mekanis dan kimia.


II.                TINJAUAN PUSTAKA
                                    

A.    Pasar Pikul
B.     Cara Mekanis
C.    Cara Kimia
Panen merupakan salah satu faktor penting untuk menentukan kualitas dan kuantitas produksi. Tanaman kelapa sawit umumnya sudah mulai dipanen pada umur tiga di kebun. Pekerjaan panen meliputi pemotongan tandan buah masak, pengutipan brondolan, dan pengangkutan ke TPH (Sunarko, 2009).
Adapun infrastruktur yang perlu dipersiapkan dalam persiapan panen adalah pembangunan teras dan tapak kuda (teras individu), yang bertujuan untuk menghindarkan bahaya erosi yang serius, mempermudah penentuan titik tanam dan memperlancar kegiatan rutin seperti pengendalian gulma, pemupukan serta mengurangi kerusakan tandan akibat jatuh mengikuti lereng. Selain itu jaringan jalan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam menunjang dan menjamin kelancara pengangkutan terutama bahan-bahan keperluan tanaman (Anonim, 2006).
Jalan produksi dibuat ditengah perkebunan satu afdeling, dari afdeling ke pabrik tegak lurus dengan barisan tanaman. Dijalan produksi dibuat TPH. Sementara itu, jalan kontrol menghubungkan satu blok dengan blok lain. Semua akses jalan perlu mendapatkan perhatian dan perawatan untuk menjamin kelancaran transportasi saat panen.
Kegiatan awal dalam persiapan panen adalah pembuatan atau peningkatan mutu jalan, jalan merupakan faktor penunjang yang penting dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Akses jalan penghubung (jalan utama), jalan produksi, jalan kontrol, dan jalan pikul. Keberhasilan panen dipengaruhi oleh persiapan panen yang baik dan efektif. Kondisi jalan, tenaga kerja pemanen mandiri (jumlah dan kemampuan), alat panen yang harus disediakan, waktu memulai panen dan cara memanen (Sutarta dan Darmosarkoro, 2003).
1.      Kriteria Matang Panen
Kriteria matang panen merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen agar dapat memotong buah pada saat yang tepat. Kriteria matang panen ditentukan pada saat kandungan minyak dan kandungan asam lemak bebas atau free patty acid (ALB atau FFA) minimal. Kriteria umum yang banyak dipakai adalah berdasarkan jumlah brondolan, yaitu tanaman dengan umur tanaman kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan ± 10 butir dan tanaman dengan umur lebih dari 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir (Fauzi, dkk, 2005).
2.      Cara Panen
Berdasarkan tinggi tanaman, ada tiga cara panen yang umum dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Untuk tanaman yang tingginya 2-5 m digunakan cara panen jongkok dengan alat dodos, sedangkan tanaman dengan ketinggian 5-10 m dipanen dengan cara berdiri dengan alat panen kampak siam. Cara egrek digunakan untuk tanaman yang tingginya lebih dari 10 m dengan menggunakan alat arit bergagang panjang. Untuk memudahkan pemanen, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapi ditengah gawangan. Tanda buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya, maksimal 2 cm. Tandan buah yang telah dipotong diletakkan teratur dipiringan dan brondolan dikumpulkan terpisah dari tandan. Brondolan harus bersih dan tidak tercampur tanah atau kotoran lain. Disyaratkan proporsi kotoran tidak melebih 0,3% dari berat tandan. Selanjutnya tandan buah dan brondolan dikumpulkan di TPH (Fauzi, dkk, 2005).
3.      Rotasi Panen
Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir samapi panen berikutnya pada tempat yang sama. Perkebunan kelapa sawit di Indonesia pada umumnya menggunakan rotasi panen 7 hari, artinya satu areal panen harus dimasuki oleh pemanen tiap 7 hari. Rotasi panen dianggap baik bila buah tidak lewat matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7. Artinya, dalam satu minggu terdapat 5 hari panen dan masing-masing ancak panen diulangi (panen) 7 hari berikutnya. Dikenal dua sistem ancak tetap dan ancak giring (Fauzi, dkk, 2005).
4.      Kerapatan Panen Kelapa Sawit
Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang panen dalam suatu areal. Tujuannya adalah untuk mendapat minimal satu tandan yang matang panen. Perhitungan dilakukan khususnya pada areal-areal yang keesokan harinya akan dipanen. Sebagai contoh, kerapatan panen 1 : 5, artinya setiap 5 pohon akan ditemukan minimal satu tandan yang matang panen (Fauzi, dkk, 2005).
5.      Kebutuhan Tenaga Panen
Untuk menghitung penggunaan tenaga panen buah digunakan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan tenaga panen =

Keterangan :    A = Luas ancak (kappel) yang akan dipanen
                        B = Kerapatan panen
                        C = Rata-rata (camidal) kg
                        D = Populasi tanaman/ha
                        E = Kapasitas Panen

A.    Pembangunan Pasar Pikul
Pasar pikul adalah jalan yang berada ditengah gawangan. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di areal serta prasarananya. Pembangunan pasar pikul ini dilakukan secara bertahap menurut umur masa TBM. Pasar pikul pada TBM I dibuat dengan perbandingan 1 : 8 yaitu untuk 8 baris tanaman dibuat 1 pasar pikul dan pada TBM II dibuat 1 : 4. Pada TBM III dibuat pasar pikul 1 : 2. Seluruh pasar kontrol ini menjadi pasar panen/pikul pada saat areal menjadi TM. Lebar pasar kontrol/panen 100 cm (Anonim, 2007).
Jalan pikul pada lahan berlereng memiliki kekhususan yaitu berupa tangga-tangga. Untuk menghindari terjadinya alur pada musim hujan maka tangga-tangga ini tidak mengikuti arah lereng tetapi dibuat dengan cara zig-zag untuk mematahkan aliran permukaan (run-off) dan menghindarkan agar jalannya tidak terlalu menanjak. Oleh karena itu jalan pikul ini dapat berfungsi mempermudah pelaksanaan kegiatan rutin dan merupakan tangga-tangga panen yang menghubungkan teras yang satu dan lainnya sehingga mobilitas panen lebih lancar (Purba, 1998).
1.  Penentuan dan Persiapan Lahan
·         Areal yang dapat dilakukan pemeliharaan pasar pikul dengan Rotaryslasher adalah areal datar sampai dengan bergelombang. Untuk areal berbukit hasil kerjanya kurang maximal.
·         Areal sudah terlebih dahulu diratakan secara mekanis dan bebas dari tunggul dan kayu melintang di pasar pikul.
·         Untuk daerah yang ada parit CR, jalan masuk ke areal sudah dipersiapkan dan juga parit dalam block sudah ada jalan putar sehingga mobilisasi unit Traktor lebih cepat.
2. Cara Kerja Alat
·         Rotaryslasher
·         Gear Box As  
PTO
·         Pisau
·         Unit Rotaryslasher digerakan dari PTO Traktor, disambungkan dengan As untuk memutar Gearboxs di Rotaryslasher, dari Gearboxs langsung diteruskan ke baling-baling tempat pisau Rotaryslasher.
·         RPM Traktor yang dipakai 1500 RPM dengan Gear H1.



3.  Masalah dan Penyelesaian
Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan ditemukan beberapa masalah antara lain :
Unit Rotaryslasher
a.       Kipas / baling-baling patah          
Kipas/baling-baling sering patah akibat masih ada sisa tunggul dan akar- akar kayu yang berada di pasar pikul. Untuk hal tersebut diatas disiapkan cadangan kipas pengganti yang dibuat dari bekas pisau Grader, per bekas dan dari besi plate yang dibentuk seperti kipas Rotaryslasher,kalau pada saat operasi dilapangan pisau patah, dapat langsung diganti.        
b.      Baut kipas longgar atau lepas      
Akibat gerakan putaran kipas dan getaran Rotaryslasher.
Diatasi dengan memasang 2 mur pada tiap baut dan memastikan setiap pagi sebelum unit beroperasi mencheck baut tersebut sudah kuat dan tidak longgar.
c.       A r e a l
·         Sisa-sisa tunggul dan kayu yang tidak bersih pada saat perataan mekanis, sangat mengganggu kerja Rotaryslasher. Untuk memastikan pasar pikul bebas dari sisa tunggul dan kayu tersebut diberikan tenaga untuk membersihkannya pada block-block rencana Rotaryslasher.
·         Agar unit Traktor dapat bekerja dan tidak terkendala pada musim hujan, areal terlebih dahulu didata dan dipisahkan menjadi areal basah dan kering. Pada saat musim kering, Pekerjaan Rotaryslasher dilakukan di areal basah dan pada musim basah unit Rotaryslasher diarahkan ke areal kering.

B.     Biaya Pemeliharaan  Pasar Pikul
Untuk tujuan analisa biaya dibuat pembagian yaitu biaya tetap adalah jumlah tetap tidak tergantung kepada jumlah volume produksi, sedangkan biaya tidak tepat adalah jumlah biaya sesuai dengan volume produksi, maka biaya pemeliharaan kelapa sawit dimasukan kedalam biaya eksploitasi tanaman.
Penyusunan anggara investasi tanaman harus disesuaikan skla proitasnya, yaitu investasi yang sangat penting yang menyangkut investasi dan peningkatan produksi harus didahulukan. Selanjutnya, investasi yang terakhir investasi berfungsi sebagai pendukung.
Investasi non tanaman pada perkebunan kelapa sawit dapat digolongkan atas.  Bangunan dan perumahan, meliputi perumahan karyawan, guest house,  balai karyawan, kantor, gereja, mesjid, gedung, poliknik, sekolah dan kantin. Prasarana meliputi jalan utama, jembatan permanen, dan bendungan. Kendaraan dan alat berat meliputi sepeda motor, mobil, traktor, exavator  dan bulldozer  (Pardamean, 2008).

C.    Sistem Pasar Pikul di Areal Tanaman Kelapa Sawit
1.      Metode Mekanisme
Perataan pasar pikul dengan mekanisme menggunakan tractor dan Rotary Slasher.  Adapun spesifikasinya sebagai berikut :

a.       Alat yang digunakan :
1)      Traktor
·         Model                    : Massey Fergusson
·         Type                      : MF-240 4 WD
·         Daya                      : ± 45 Horse Power
·         Buatan                   : England
2)      Rotary Slasher
·         Model                    : Howard Rotary Slasher
·         Type                      : HS – 24
·         Komponen :
-          Shaft PTO
-          Gear Box
-          Chasis
-          Baling-baling
b.      Pelaksanaan/Cara Kerja
Rotaryslasher digerakkan oleh PTO yang dihubungkan dengan shaft PTO.
·         Tractor harus dioperasikan menggunakan Gear H1 dan PTO dioperasikan dengan putusan mesin 1500 RPM.
·         Jika terdapat gundukan, operator harus menaikkan “Draft Control”
·         Lebar pasar pikul yang dikerjakan oleh rotaryslasher adalah ± 1,5 meter dan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan 1 pasar pikul (300 Meter) adalah 5-10 menit.
·         Tinggi permukaan pemotongan dapat diatur sesuai keinginan (5 cm).
c.       Persiapan Areal
Sisa-sisa tunggul dan kayu yang tidak bersih pada saat perataan dengan mekanis sangat mengganggu kerja Rotaryslasher.

2.      Perawatan Pasar Pikul dengan Metode Kimiawi
Perawatan yang dilakukan dengan metode kimia yaitu dilakukan dengan penggunaan bahan kimia herbisida. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer.
Herbisida sendiri dibedakan menjadi herbisida kontak dan sistemik. Herbisida kontak yang mempunyai daya mematikan setiap bagian tumbuhan yang terkena langsung (kontak). Bahan ini langsung merusak sel/jaringan tumbuhan yang masih hidup dan hampir tidak dialirkan (ditransformasikan) keseluruh jaringan tanaman.  Herbisida ini ampuh merusak bagian tumbuhan terutama yang mempunyai butir hijau daun.  Setelah bagian tumbuhan disemprotkan akan terlihat kerusakan jaringan (necrosis). Herbisida ini akan efektif jika digunakan terhadap tumbuhan semusim. Contoh : Paracol, Gramoxon.  
Herbisida sistemik yaitu herbisida yang mempunyai sifat peracunan secara sistemik atau herbisida ini mempunyai daya rusak setelah diserap dan diedarkan keseluruh bagian jaringan tumbuhan. Bahan aktir yang disemprotkan melalui daun akan masuk kedalam jaringan tanaman melalui mulut daun dan ditranskolasikan keseluruh jaringan tumbuhan. Contoh : Round up, Biosat
(http://gtuneland.com/2011/03/14/perawatan -tanaman-sawit).





III.             METODOLOGI


A.    Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Saudara Sejadi Luhur Kebun Pulau Maria Asian Agri. Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Dan penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juli 2014.

B.     Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan data sekunder.  Data yang dikumpulkan adalah data perawatan pasar pikul dengan metode kimiawi dikebun kelapa sawit. Sedangkan analisa yang digunakan adalah analisa dekriptif.

C.    Pengamatan Penelitian
Komponen-komponen yang diamati adalah :
1.      Biaya pasar pikul dikebun kelapa sawit dengan metode kimiawi.
Mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam pemeliharaan pasar pikul dikebun kelapa sawit dengan metode kimiawi yaitu dengan melakukan pengambilan data biaya-biaya yang diperlukan dalam pemeliharaan pasar pikul di Kebun Tolan Estate.




2.      Biaya pemeliharaan pasar pikul di kebun kelapa sawit dengan metode mekanis.
Mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam peliharaan pasar pikul di kebun kelapa sawit dengan metode mekanis yaitu dengan cara mengambil data biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pemeliharaan pasar pikul di Kebun Pulau Maria Asian Agri.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2007. Standar Prosedur Opersi Tanaman Kelapa Sawit. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). Medan. Sumater Utara.
Fauzi, Y. Yustina. E, Imam. S. Rudi, H. 2005. Seri Agribisnis Kelapa Sawit. Edisi.
Panji. 2010. Makalah Untuk Program Pelatihan Asisten Perkebunan Kelapa Sawit http://gtuneland.com//Perawatan-tanaman-sawit/ (11 Mei 2013).
Panji. 2010. Pemeliharaan Pasar Pikul Dengan Rotary Slasher di Perkebunan Sawit. http://h0404055.com/. (11 Mei 2011).
Perdamaian, M. 2008. Panduan Lengkap Panduan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. PT. Agromedia.  Jakarta.
Purba, P. 1998. Optimalisasi Produk Kelapa Pada Lahan Berlereng Curam. Warta PPKS. Vol. 6 (3) : 109-113.
Sunarko, E dan Darmosarko, M. 2003. Panen Pada Tanaman Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Sastroyono. 2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia. Jakarta.
Sunarko. 2009. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit Dengan Sistem Kemitraan. PT. Agromedia. Jakarta.