I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pembangunan perkebunan kelapa sawit dapat
dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap pertama yaitu pembibitan. Tahap
pembibitan yaitu menyediakan bibit kelapa sawit yang superior dan siap ditanam
diperkebunan, tahap kedua yaitu persiapan lahan atau penanaman. Tujuan dari
tahap ini adalah agar proses tanam berjalan lancar, sesuai dengan rencana, waktu
tanam yang tepat dan biaya tanam yang rasional. Tahap ketiga yaitu masuk kefase
tanaman belum menghasilkan. Pada tahap ini pemeliharaan tanaman belum menghasilkan
meliputi menyulam, mengendalikan hama dan penyakit, menyiang, memupun, merawat
jalan, jembatan, dan sistem drainase. Tahap keempat yaitu masuk ketahap tanaman
menghasilkan. Tanaman menghasilkan merupakan tanaman kelapa sawit dengan
kondisi lebih dari 25% mulai menghasilkan TBS dengan berat lebih dari 3 kg.
sasaran pemeliharaan TM adalah memacu pertumbuhan daun dan buah yang seimbang.
Kegiatan awal dalam
persiapan panen adalah pembuatan atau peningkatan mutu jalan, karena jalan
merupakan faktor penunjang yang terpenting dalam pengangkutan hasil dari kebun
ke pabrik. Akses jalan yang perlu disiapkan untuk proses panen diantaranya
jalan penghubung (jalan utama), jalan produksi, jalan kontrol, dan jalan pikul
(pasar pikul) (Sunarko, 2009).
Pasar pikul adalah jalan
yang berada ditengah gawangan. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan di areal serta prasarananya. Pembuatan pasar kontrol
dibuat secara bertahap. Pada TBM I dibuat dengan perbandingan 1 : 8 yaitu untuk
8 baris tanaman dibuat 1 pasar kontrol dan pada TBM II dibuat 1 : 4. Pada TBM
III dibuat pasar kontrol 1 : 2. Seluruh pasar kontrol ini menjadi pasar
panen/pikul pada saat areal menjadi TM (Anonim, 2007).
B.
Perumusan Masalah
Pemeliharaan pasar pikul sangat perlu dilakukan
untuk memudahkan pengawasan dalam pekerjaan dan juga mempermudah mengeluarkan
TBS saat pemanenan. Pemeliharaan pasar pikul menimbulkan biaya serta masalahnya
dan efektifitas diperlakukan.
Pertimbangan yang tidak tepat terutama dalam
perencanaan tindakan pemeliharaan sering menyebabkan biaya yang tinggi, maka
untuk meningkatkan efesiensi dalam menangani masalah perawatan pasar pikul
perlu perencanaan dan kalkulasi yang baik dan perlu dicari cara yang lebih
efesien.
Oleh karena itu, penulis berkeinginan mengambil
judul “Kajian Biaya Pemeliharaan Pasar Pikul Secara Kimia dan Mekanis di Areal
Kebun Kelapa Sawit”.
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui biaya
pemeliharaan pasar pikul di kebun kelapa sawit secara mekanis dan kimiawi di
areal kebun kelapa sawit.
D.
Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
masukan dalam upaya pemeliharaan pasar pikul kebun kelapa sawit secara mekanis
maupun kimiawi di areal kebun kelapa sawit.
E.
Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh objek pemeliharaan
pasar pikul di areal kebun kelapa sawit secara mekanis dan kimia.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pasar Pikul
B.
Cara Mekanis
C.
Cara Kimia
Panen merupakan salah satu faktor penting untuk
menentukan kualitas dan kuantitas produksi. Tanaman kelapa sawit umumnya sudah
mulai dipanen pada umur tiga di kebun. Pekerjaan panen meliputi pemotongan
tandan buah masak, pengutipan brondolan, dan pengangkutan ke TPH (Sunarko,
2009).
Adapun infrastruktur yang perlu dipersiapkan dalam
persiapan panen adalah pembangunan teras dan tapak kuda (teras individu), yang
bertujuan untuk menghindarkan bahaya erosi yang serius, mempermudah penentuan
titik tanam dan memperlancar kegiatan rutin seperti pengendalian gulma,
pemupukan serta mengurangi kerusakan tandan akibat jatuh mengikuti lereng.
Selain itu jaringan jalan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
menunjang dan menjamin kelancara pengangkutan terutama bahan-bahan keperluan
tanaman (Anonim, 2006).
Jalan produksi dibuat ditengah perkebunan satu
afdeling, dari afdeling ke pabrik tegak lurus dengan barisan tanaman. Dijalan
produksi dibuat TPH. Sementara itu, jalan kontrol menghubungkan satu blok
dengan blok lain. Semua akses jalan perlu mendapatkan perhatian dan perawatan
untuk menjamin kelancaran transportasi saat panen.
Kegiatan awal dalam persiapan panen adalah pembuatan
atau peningkatan mutu jalan, jalan merupakan faktor penunjang yang penting
dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Akses jalan penghubung (jalan
utama), jalan produksi, jalan kontrol, dan jalan pikul. Keberhasilan panen
dipengaruhi oleh persiapan panen yang baik dan efektif. Kondisi jalan, tenaga
kerja pemanen mandiri (jumlah dan kemampuan), alat panen yang harus disediakan,
waktu memulai panen dan cara memanen (Sutarta dan Darmosarkoro, 2003).
1. Kriteria Matang Panen
Kriteria matang panen merupakan indikasi yang dapat
membantu pemanen agar dapat memotong buah pada saat yang tepat. Kriteria matang
panen ditentukan pada saat kandungan minyak dan kandungan asam lemak bebas atau
free patty acid (ALB atau FFA) minimal. Kriteria umum yang banyak
dipakai adalah berdasarkan jumlah brondolan, yaitu tanaman dengan umur tanaman
kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan ± 10 butir dan tanaman dengan umur lebih
dari 10 tahun, jumlah brondolan sekitar 15-20 butir (Fauzi, dkk, 2005).
2. Cara Panen
Berdasarkan tinggi tanaman, ada tiga cara panen yang
umum dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Untuk tanaman yang
tingginya 2-5 m digunakan cara panen jongkok dengan alat dodos, sedangkan
tanaman dengan ketinggian 5-10 m dipanen dengan cara berdiri dengan alat panen
kampak siam. Cara egrek digunakan untuk tanaman yang tingginya lebih dari 10 m
dengan menggunakan alat arit bergagang panjang. Untuk memudahkan pemanen,
sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur
rapi ditengah gawangan. Tanda buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan
pangkalnya, maksimal 2 cm. Tandan buah yang telah dipotong diletakkan teratur
dipiringan dan brondolan dikumpulkan terpisah dari tandan. Brondolan harus
bersih dan tidak tercampur tanah atau kotoran lain. Disyaratkan proporsi
kotoran tidak melebih 0,3% dari berat tandan. Selanjutnya tandan buah dan
brondolan dikumpulkan di TPH (Fauzi, dkk, 2005).
3. Rotasi Panen
Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara
panen terakhir samapi panen berikutnya pada tempat yang sama. Perkebunan kelapa
sawit di Indonesia pada umumnya menggunakan rotasi panen 7 hari, artinya satu
areal panen harus dimasuki oleh pemanen tiap 7 hari. Rotasi panen dianggap baik
bila buah tidak lewat matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7. Artinya,
dalam satu minggu terdapat 5 hari panen dan masing-masing ancak panen diulangi
(panen) 7 hari berikutnya. Dikenal dua sistem ancak tetap dan ancak giring
(Fauzi, dkk, 2005).
4. Kerapatan Panen Kelapa Sawit
Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang
menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang panen dalam suatu areal. Tujuannya
adalah untuk mendapat minimal satu tandan yang matang panen. Perhitungan
dilakukan khususnya pada areal-areal yang keesokan harinya akan dipanen.
Sebagai contoh, kerapatan panen 1 : 5, artinya setiap 5 pohon akan ditemukan
minimal satu tandan yang matang panen (Fauzi, dkk, 2005).
5. Kebutuhan Tenaga Panen
Untuk menghitung penggunaan tenaga panen buah
digunakan rumus sebagai berikut :
Kebutuhan tenaga panen =
Keterangan : A = Luas ancak
(kappel) yang akan dipanen
B =
Kerapatan panen
C =
Rata-rata (camidal) kg
D = Populasi
tanaman/ha
E =
Kapasitas Panen
A.
Pembangunan Pasar Pikul
Pasar pikul adalah jalan yang berada ditengah
gawangan. Tujuannya untuk memudahkan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di areal
serta prasarananya. Pembangunan pasar pikul ini dilakukan secara bertahap
menurut umur masa TBM. Pasar pikul pada TBM I dibuat dengan perbandingan 1 : 8
yaitu untuk 8 baris tanaman dibuat 1 pasar pikul dan pada TBM II dibuat 1 : 4.
Pada TBM III dibuat pasar pikul 1 : 2. Seluruh pasar kontrol ini menjadi pasar
panen/pikul pada saat areal menjadi TM. Lebar pasar kontrol/panen 100 cm
(Anonim, 2007).
Jalan pikul pada lahan berlereng memiliki kekhususan
yaitu berupa tangga-tangga. Untuk menghindari terjadinya alur pada musim hujan
maka tangga-tangga ini tidak mengikuti arah lereng tetapi dibuat dengan cara
zig-zag untuk mematahkan aliran permukaan (run-off) dan menghindarkan
agar jalannya tidak terlalu menanjak. Oleh karena itu jalan pikul ini dapat
berfungsi mempermudah pelaksanaan kegiatan rutin dan merupakan tangga-tangga
panen yang menghubungkan teras yang satu dan lainnya sehingga mobilitas panen
lebih lancar (Purba, 1998).
1. Penentuan dan Persiapan Lahan
·
Areal yang dapat dilakukan
pemeliharaan pasar pikul dengan Rotaryslasher adalah areal datar sampai dengan
bergelombang. Untuk areal berbukit hasil kerjanya kurang maximal.
·
Areal sudah terlebih dahulu
diratakan secara mekanis dan bebas dari tunggul dan kayu melintang di pasar
pikul.
·
Untuk daerah yang ada parit
CR, jalan masuk ke areal sudah dipersiapkan dan juga parit dalam block sudah
ada jalan putar sehingga mobilisasi unit Traktor lebih cepat.
2.
Cara Kerja Alat
·
Rotaryslasher
·
Gear Box As
PTO
PTO
·
Pisau
·
Unit Rotaryslasher
digerakan dari PTO Traktor, disambungkan dengan As untuk memutar Gearboxs di
Rotaryslasher, dari Gearboxs langsung diteruskan ke baling-baling tempat pisau
Rotaryslasher.
·
RPM Traktor yang dipakai 1500
RPM dengan Gear H1.
3. Masalah dan Penyelesaian
Dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan ditemukan beberapa
masalah antara lain :
Unit
Rotaryslasher
a. Kipas / baling-baling patah
Kipas/baling-baling sering patah akibat masih ada sisa
tunggul dan akar- akar kayu yang berada di pasar pikul. Untuk hal tersebut
diatas disiapkan cadangan kipas pengganti yang dibuat dari bekas pisau Grader,
per bekas dan dari besi plate yang dibentuk seperti kipas Rotaryslasher,kalau
pada saat operasi dilapangan pisau patah, dapat langsung diganti.
b. Baut kipas longgar atau lepas
Akibat gerakan putaran kipas dan getaran Rotaryslasher.
Diatasi dengan memasang 2 mur pada tiap baut dan memastikan setiap pagi sebelum unit beroperasi mencheck baut tersebut sudah kuat dan tidak longgar.
Akibat gerakan putaran kipas dan getaran Rotaryslasher.
Diatasi dengan memasang 2 mur pada tiap baut dan memastikan setiap pagi sebelum unit beroperasi mencheck baut tersebut sudah kuat dan tidak longgar.
c. A r e a l
·
Sisa-sisa tunggul dan kayu
yang tidak bersih pada saat perataan mekanis, sangat mengganggu kerja
Rotaryslasher. Untuk memastikan pasar pikul bebas dari sisa tunggul dan kayu
tersebut diberikan tenaga untuk membersihkannya pada block-block rencana
Rotaryslasher.
·
Agar unit Traktor dapat
bekerja dan tidak terkendala pada musim hujan, areal terlebih dahulu didata dan
dipisahkan menjadi areal basah dan kering. Pada saat musim kering, Pekerjaan
Rotaryslasher dilakukan di areal basah dan pada musim basah unit Rotaryslasher
diarahkan ke areal kering.
B.
Biaya Pemeliharaan Pasar
Pikul
Untuk tujuan analisa biaya dibuat pembagian yaitu
biaya tetap adalah jumlah tetap tidak tergantung kepada jumlah volume produksi,
sedangkan biaya tidak tepat adalah jumlah biaya sesuai dengan volume produksi,
maka biaya pemeliharaan kelapa sawit dimasukan kedalam biaya eksploitasi
tanaman.
Penyusunan anggara investasi tanaman harus
disesuaikan skla proitasnya, yaitu investasi yang sangat penting yang
menyangkut investasi dan peningkatan produksi harus didahulukan. Selanjutnya,
investasi yang terakhir investasi berfungsi sebagai pendukung.
Investasi non tanaman pada perkebunan kelapa sawit
dapat digolongkan atas. Bangunan dan
perumahan, meliputi perumahan karyawan, guest house, balai karyawan, kantor, gereja, mesjid,
gedung, poliknik, sekolah dan kantin. Prasarana meliputi jalan utama, jembatan
permanen, dan bendungan. Kendaraan dan alat berat meliputi sepeda motor, mobil,
traktor, exavator dan bulldozer
(Pardamean, 2008).
C.
Sistem Pasar Pikul di Areal Tanaman Kelapa Sawit
1.
Metode
Mekanisme
Perataan
pasar pikul dengan mekanisme menggunakan tractor dan Rotary Slasher. Adapun spesifikasinya sebagai berikut :
a.
Alat
yang digunakan :
1)
Traktor
·
Model
: Massey Fergusson
·
Type
: MF-240 4 WD
·
Daya
: ± 45 Horse Power
·
Buatan
: England
2)
Rotary
Slasher
·
Model
: Howard Rotary Slasher
·
Type
: HS – 24
·
Komponen
:
-
Shaft
PTO
-
Gear
Box
-
Chasis
-
Baling-baling
b.
Pelaksanaan/Cara
Kerja
Rotaryslasher
digerakkan oleh PTO yang dihubungkan dengan shaft PTO.
·
Tractor
harus dioperasikan menggunakan Gear H1 dan PTO dioperasikan dengan putusan
mesin 1500 RPM.
·
Jika
terdapat gundukan, operator harus menaikkan “Draft Control”
·
Lebar
pasar pikul yang dikerjakan oleh rotaryslasher adalah ± 1,5 meter dan waktu
yang dibutuhkan untuk mengerjakan 1 pasar pikul (300 Meter) adalah 5-10 menit.
·
Tinggi
permukaan pemotongan dapat diatur sesuai keinginan (5 cm).
c.
Persiapan
Areal
Sisa-sisa
tunggul dan kayu yang tidak bersih pada saat perataan dengan mekanis sangat
mengganggu kerja Rotaryslasher.
2.
Perawatan
Pasar Pikul dengan Metode Kimiawi
Perawatan
yang dilakukan dengan metode kimia yaitu dilakukan dengan penggunaan bahan
kimia herbisida. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan knapsack sprayer.
Herbisida
sendiri dibedakan menjadi herbisida kontak dan sistemik. Herbisida kontak yang
mempunyai daya mematikan setiap bagian tumbuhan yang terkena langsung (kontak).
Bahan ini langsung merusak sel/jaringan tumbuhan yang masih hidup dan hampir
tidak dialirkan (ditransformasikan) keseluruh jaringan tanaman. Herbisida ini ampuh merusak bagian tumbuhan
terutama yang mempunyai butir hijau daun. Setelah bagian tumbuhan disemprotkan akan
terlihat kerusakan jaringan (necrosis). Herbisida ini akan efektif jika
digunakan terhadap tumbuhan semusim. Contoh : Paracol, Gramoxon.
Herbisida
sistemik yaitu herbisida yang mempunyai sifat peracunan secara sistemik atau
herbisida ini mempunyai daya rusak setelah diserap dan diedarkan keseluruh
bagian jaringan tumbuhan. Bahan aktir yang disemprotkan melalui daun akan masuk
kedalam jaringan tanaman melalui mulut daun dan ditranskolasikan keseluruh
jaringan tumbuhan. Contoh : Round up, Biosat
(http://gtuneland.com/2011/03/14/perawatan
-tanaman-sawit).
III.
METODOLOGI
A.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Saudara Sejadi
Luhur Kebun Pulau Maria Asian Agri. Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Dan
penelitian ini dilakukan pada bulan April – Juli 2014.
B.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan
data sekunder. Data yang dikumpulkan
adalah data perawatan pasar pikul dengan metode kimiawi dikebun kelapa sawit.
Sedangkan analisa yang digunakan adalah analisa dekriptif.
C.
Pengamatan Penelitian
Komponen-komponen yang diamati adalah :
1. Biaya pasar pikul dikebun kelapa sawit
dengan metode kimiawi.
Mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam pemeliharaan
pasar pikul dikebun kelapa sawit dengan metode kimiawi yaitu dengan melakukan
pengambilan data biaya-biaya yang diperlukan dalam pemeliharaan pasar pikul di
Kebun Tolan Estate.
2. Biaya pemeliharaan pasar pikul di kebun
kelapa sawit dengan metode mekanis.
Mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam peliharaan
pasar pikul di kebun kelapa sawit dengan metode mekanis yaitu dengan cara
mengambil data biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pemeliharaan pasar pikul di Kebun
Pulau Maria Asian Agri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2007. Standar Prosedur Opersi Tanaman Kelapa Sawit. PT. Perkebunan Nusantara IV
(Persero). Medan. Sumater Utara.
ATP
(AgribisnisTanamanPerkebunan) http://yogiplantation.com/2011/12/pemanenan-tanaman-kelapa-sawit.html.
Fauzi,
Y. Yustina. E, Imam. S. Rudi, H. 2005. Seri Agribisnis Kelapa Sawit. Edisi.
Panji.
2010. Makalah Untuk Program Pelatihan Asisten Perkebunan Kelapa Sawit http://gtuneland.com//Perawatan-tanaman-sawit/ (11
Mei 2013).
Panji.
2010. Pemeliharaan Pasar Pikul Dengan Rotary Slasher di Perkebunan Sawit. http://h0404055.com/. (11 Mei 2011).
Perdamaian,
M. 2008. Panduan Lengkap Panduan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. PT.
Agromedia. Jakarta.
Purba,
P. 1998. Optimalisasi Produk Kelapa Pada Lahan Berlereng Curam. Warta PPKS.
Vol. 6 (3) : 109-113.
Sunarko,
E dan Darmosarko, M. 2003. Panen Pada Tanaman Kelapa Sawit. Pusat Penelitian
Kelapa Sawit. Medan.
Sastroyono.
2003. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia. Jakarta.
Sunarko.
2009. Budidaya dan Pengolahan Kebun Kelapa Sawit Dengan Sistem Kemitraan. PT.
Agromedia. Jakarta.
nano titanium by babyliss pro - Titsanium Arts
BalasHapusnano titanium nose hoop titanium by babyliss pro. powerbook g4 titanium Titsanium Arts. www.titanium-arts.com. TITODIUM-ART.com. TITODIUM-ART.com. TITODIUM-ART.com. TITODIUM-ART.com. raft titanium TITODIUM-ART.com. titanium bikes TITODIUM-ART.com. TITODIUM-ART.com. titanium jewelry piercing